Pendekatan Siklus Hidup, Cara Agar Lansia Tak Hanya Menjadi Beban

Jakarta, Populasi lansia yang semakin banyak mempunyai risiko menjadi beban bagi masyarakat muda. Salah satu sebabnya adalah kondisi kesehatan yang semakin menurun sejak usia 50 tahun.

Untuk menghindari hal tersebut, drg Kartini Rusbandi M.Kes, direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI mengatakan upaya menjaga kesehatan seharusnya dilakukan sejak dini. Karena jika terlambat, tentunya efek yang dirasakan juga semakin sedikit.

"Ingin sehat tapi baru gerak ketika usia 60 tahun, itu kan tidak bisa. Harus dilakukan dari awal, dari kecil sedini mungkin," tutur drg Kartini pada acara Workshop Menuju Pelayanan Kesehatan Lansia Sejahtera di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (29/5/2014).

Nah karena itulah Kementerian Kesehatan mempunyai program yang disebut dengan metode siklus hidup (life cycle). Program pendekatan ini bertujuan untuk menjadikan lansia di Indonesia sehat dan sejahtera, dengan mengenalkan pentingnya kesehatan sejak masih dalam kandungan.

Dalam slide presentasinya drg Kartini memaparkan bahwa pendekatan life cycle dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupan, atau ketika janin berusia 4 bulan hingga menjadi balita. Caranya bermacam-macam mulai dari mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil, melakukan inisiasi menyusui dini ketika bayi lahir dan memberikan imunisasi ketika bayi.

Tak hanya itu, pendekatan juga dilakukan kepada orang tua. Misalnya dengan memberikan pemahaman bahwa lebih baik membuat jajanan sendiri daripada jajan di luar, atau mengganti snack permen dan coklat anak dengan yang lebih sehat.

"Kalau dari kecil orang tuanya sudah membiasakan makan permen atau cokelat, bisa-bisa nanti ketika tua ada kecenderungan diabetes," tutur drg Kartini lagi.

Jika anak sudah remaja, pendekatan utama yang harus dilakukan adalah kesehatan reproduksi agar terhindar dari HIV-AIDS. Tak lupa pula topik seputar Narkoba harus dibicarakan agar anak tak terjerumus menjadi pecandu narkoba.

Dilanjutkannya lagi bahwa apabila pendekatan siklus hidup sudah sukses dilakukan sejak dini, niscaya ketika dewasa akan terhindar dari penyakit yang dapat menghambat produktifitas dan aktivitas. Selain itu, risiko kesehatan yang mengancam juga akan semakin sedikit.

"Yang harus dipahami adalah penyakit bukan hanya perlu dikhawatirkan ketika sudah tua, namun sudah harus diperhatikan sedini mungkin," pungkas dokter berkacamata tersebut.